Penyakit cacar ayam atau yang biasa disebut fowl pox atau fowl diphteria adalah penyakit menular pada unggas (ayam, burung, bebek, entok dsb), ditandai dengan adanya bungkul-bungkul pada kulit atau lesi difteritik pada selaput lendir mulut dan esophagus. Penyakit cacar ayam ini bisa menyerang semua jenis ayam dan bisa terjadi pada berbagai umur. Ayam yang terserang termasuk ayam lokal / buras, ayam bangkok, ayam petelur, ayam ketawa dan ayam kate.
Penyakit cacar ayam ini disebabkan oleh Avipoxvirus-3 dari famili Poxviridae dengan gejala klinis yang di timbulkannya adalah sebagai berikut :
Masa inkubasi penyakit cacar ayam ini sekitar5-7 hari. Pada kasus ringan, nafsu makan dan minum ayam masih baik. Tetapi pada kasus berat, penderita akan mengalami depresi, nafsu makan dan minum akan menurun. Berdasarkan lokasi lesinya, ada tiga bentuk penyakit cacar ayam ini, yaitu :
- Bentuk kulit (cutaneus). Pada bentuk kulit, ditandai dengan adanya bungkul-bungkul cacar dengan ukuran yang bervariasi pada pangkal paruh, kelopak mata, kulit kepala, jenger, pial, kulit kaki dan jari kaki. Bungkul-bungkul tadi dapat menutupi mata ayam penderita. Bentuk kulit ini biasanya dijumpai pada ayam muda.
- Difteria. Pada bentuk difteria terdapat lesi yang berupa material seperti keju pada mukosa mulut, esofagus, larynx dan trachea.
- Dan bentuk roup. Pada bentuk roup ditandai dengan adanya lesi pada rongga hidung dan trachea sehingga sering menyebabkan gangguan pernafasan unggas seperti pada penyakit snot/coriza.
Jika gejala klinis ini terjadi pada anak ayam, maka pertumbuhan anak ayam menjadi terhambat. Jika penyakit cacar ini menyerang pada ayam petelur, maka produksi telurnya menurun. Pada perubahan Patologi Anatomi yang terlihat pada ayam yang terserang penyakit cacar adalah adanya bungkul-bungkul cacar pada mulut/paruh, jenger, pial, kulit kepala. Disamping itu juga terdapat perubahan pada mukosa mulut, yaitu adanya material difteria berwarna putih keabu-abuan sampai kekuningan seperti keju. Lesi tersebut dapat meluas sampai ke esofagus atau trachea.
Penyakit cacar ini dapat menyerang dan menginfeksi berbagai jenis unggas dan burung di semua umur. Umur ayam yang paling peka terhadap cacar unggas ini adalah umur muda, umur dibawah satu bulan dan sering menimbulkan kematian. Ini disebabkan karena kesulitan menelan makanan. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung antara penderita dengan ayam sehat, atau bisa juga ditularkan secara mekanis yaitu melalui serangga.
Untuk mendiagnosa penyakit cacar ini didasarkan pada gejala klinis dan patologi anatomi. Sedangkan di laboratorium dilakukan dengan cara mengisolasi virus cacar dan pemeriksaan histopatologi (adanya badan inklusi yang bersifat eosinofilik intrasitoplasmi) dan uji serologi. Penyakit lain yang mirip dengan penyakit cacar ayam dan sering menjadi diagnosa banding adalah pada bentuk difteria cacar ayam, mirip dengan gejala ILT (Infeksius Laringo Tracheitis).
Pada bentuk roup, mirip dengan penyakit gejala snot/coryza. Pengobatan cacar ayam pada dasarnya tidak ada pengobatan, tetapi bungkul-bungkul cacar bisa diambil, selanjutnya ditempat bekas bungkul tersebut diolesi yodium tinktur. Cara ini bisa menolong penderita secara individual. Cara lain adalah mengubah bungkul cacar untuk dijadikan vaksin dan di suntikan ke ayam penderita. Sedangkan untuk pencegahan yang harus dilakukan adalah :
- Ayam penderita harus segera dipisahkan dari ayam yang sehat.
- Kandang ayam dan peralatan yang tercemar dibersihkan dan disuci hamakan dengan desinfektan atau disemprot dengan insektisida untuk mengurangi lalat.
- Lakukan vaksinasi cacar pada anak ayam.
- Material Untuk Pemeriksaan Laboratorium Spesimen yang dapat dikirim untuk tujuan isolasi virus di laboratorium adalah potongan kulit yang memperlihatkan bungkul-bungkul cacar. Spesimen ini dimasukkan ke dalam botol yang berisi bahan pengawet atau media transport. Untuk pemeriksaan histopatologi dapat dikirim kulit yang berisi lesi pox dalam formalin 10%.
Sekian informasi yg dapat saya bagikan kpd agan² pembaca yg Budiman. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi agan² pembaca untuk mengembangkannya lebih luas lagi.
See you next episodeš. Salam sukses peternakan Indonesia✊.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar